Thursday, 26 August 2010

Air Elastis Dikembangkan Ilmuwan Jepang

Air-Elastis-Dikembangkan-Ilmuwan-Jepang
Jepang sebagai negara yang mempunyai kemampuan teknologi peringkat atas kini telah menciptakan Air Elastis. Ilmuwan Jepang di Tokyo Univerity telah mengembangkan air elastis yang sebagian besar bahannya terdiri dari air (95%) dengan tambahan dua gram tanah liat dan bahan organik. Menyerupai zat yang dihasilkan agar-agar atau gel, namun sangat elastis dan transparan.

Di dunia teknologi kedokteran, bahan-bahan pembentuk Air Elastis ini sangat aman untuk lingkungan dan manusia. Bahkan dapat menjadi salah satu media penting untuk menolong bagian tubuh yang terluka atau menyelesaikan pembedahan secara aman, seperti menggantikan bagian-bagian tubuh yang dipotong.

Meningkatnya densitas material baru ini, menghasilkan bahan plastik ekologis atau menggantikan plastik. Namun, tahapan ini masih dalam penelitian hingga September 2010. Apabila berhasil, para ilmuwan mungkin telah menemukan sebuah terobosan untuk membuat dunia sedikit lebih hijau dengan adanya Air Elastis.

Adanya Air Elastis di masa mendatang, tak hanya dirasakan di bidang kesehatan, melainkan juga di berbagai bidang sektor. Hal ini, juga menjaga dunia tetap Go Green.

Tuesday, 17 August 2010

Penduduk Indonesia Urutan Keempat Terbanyak

Penduduk-Indonesia-Urutan-Keempat-Terbanyak
Tau Nggak,

Berapa urutan kepadatan penduduk indonesia di dunia?Berapa jumlah penduduk Indonesia?
Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), Presiden SBY mengumumkan bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta. Penduduk Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa dibandingkan dengan tahun 2010.

Selain itu, SBY juga menegaskan bahwa meningkatnya jumlah penduduk Indonesia merupakan tantangan bagi pemerintah dan DPR untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan kesempatan kerja, menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, dan memberikan pelayanan publik.

Adolf Hitler Meninggal di Indonesia

Adolf-Hitler-Meninggal-di-Indonesia-1Sosok dr. Poch yang Misterius
Kematian sang diktator Jerman Adolf Hitler, kembali jadi perbincangan hangat. Koran The Daily Telegraph pada 28 September 2009 menurunkan satu laporan, tengkorak yang selama ini diduga milik Hitler dan disimpan di Rusia, ternyata bukanlah tengkorak tokoh tersebut. Dalam Program History Channel Documentary, koran yang terbit di Inggris itu menjelaskan, tengkorak tersebut merupakan tengkorak perempuan yang meninggal di bawah usia 40 tahun.

Dengan informasi ini, semakin terbuka munculnya spekulasi seputar kematian tokoh Perang Dunia II tersebut. Selama ini, sebagian masyarakat dunia meyakini pemimpin Nazi (Nationalsozialismus) Jerman tersebut, tewas bunuh diri di salah satu bunker di Berlin pada 30 April 1945 bersama kekasihnya Eva Braun. Ketika itu usia Hitler 56 tahun. Sebagian lagi beranggapan, Hitler berhasil melarikan diri bersama Eva Braun, kemudian menghabiskan masa tuanya di Brasil, Argentina, atau wilayah lainnya di Amerika Selatan. Masing-masing pihak mengemukakan berbagai pendapat yang memperkuat dugaan mereka. Sejumlah dokumen diungkapkan dan para saksi pun berbicara. Selain itu, terdapat pula versi Indonesia yang boleh jadi merupakan versi terbaru. Dalam versi itu dijelaskan tentang kemungkinan Hitler melarikan diri ke Indonesia dan meninggal di Surabaya. Dugaan ini berdasarkan penuturan seorang dokter warga Bandung, Sosrohusodo.

Sosro adalah dokter lulusan Universitas Indonesia. Dia menuliskan pendapatnya pada satu artikel di Pikiran Rakyat pada 1983. Kemudian pada 1994 saya bertemu dengan Sosrohusodo. Hasil wawancara itu dimuat Pikiran Rakyat pada 24 Februari 1994 dalam bentuk artikel yang cukup panjang. Artikel itulah yang kemudian wara-wiri di dunia maya belakangan ini.

Pertemuan dengan Sosrohusodo ketika itu dilakukan atas permintaannya. "Saya ini sudah tua. Akan tetapi, saya masih memiliki satu beban besar yang hingga kini belum terungkap, yaitu mengenai diktator Jerman Adolf Hitler" katanya, saat berbincang dirumahnya jalan Setiabudhi seberang kampus UPI Bandung. Rumahnya tidak begitu besar, tetapi halamannya cukup luas. Raut gelisah terlihat di wajah Sosrohusodo.

Sosrohusodo memperlihatkan setumpuk dokumen yang tampak lusuh. Diikat dengan beberapa belit benang. Antara lain berisi foto-foto lama, yang memperlihatkan seorang lelaki dan perempuan bule warga negara Jerman, paspor, dan buku harian dengan tulisan steno. Terdapat pula foto seorang wanita Sunda, yang disebutnya sebagai sumber amat penting dan memperkuat teorinya itu.

Lelaki dalam foto-foto itu bernama dr. Poch, pemimpin salah satu rumah sakit umum di Pulau Sumbawa Besar. Sosro sempat bertemu langsung beberapa kali dengan Poch, saat bertugas sebagai tenaga kesehatan di kapal Hope yang dijadikan rumah sakit pada 1960. "Melalui perbincangan tentang masa lalunya dan ciri-ciri fisik, saya semakin yakin Poch bukan orang sembarangan. Saya curiga dialah Adolf Hitler yang misterius itu. Apalagi, dia ditemani seorang perempuan yang menurut saya wajahnya mirip Eva Braun, kekasihnya. Akan tetapi, keyakinan ini saya pendam sangat lama. Hingga saya selesai bertugas di kapal Hope, rasa penasaran itu belum terjawab" kata pria kelahiran Gundih Jawa Tengah, yang saat itu berusia 63 tahun.


Kaki Kiri dr. Poch tidak Normal
Keyakinan dan sekaligus rasa penasaran Sosrohusodo muncul kembali, setelah lebih dari dua puluh tahun kemudian dia menemukan informasi-informasi baru. Maka dia pun melakukan rekonstruksi pengalamannya, membuka kembali catatan-catatan, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Sosro benar-benar tertantang untuk mengungkap misteri dr. Poch. Saat itu, dia memperlihatkan sejumlah tulisan yang dibuatnya seperti diktat.


Kaki yang Diseret
Dari perjumpaannya dengan Poch, Sosro mengetahui kaki kiri dokter tersebut tidak normal. Jika berjalan harus diseret. Sementara tangan kirinya selalu gemetar. Kumisnya dipotong pendek dan hanya tersisa di tengah. Persis seperti yang ditirukan komedian terkenal Charlie Chaplin. Tidak tersisa rambut di kepalanya alias plontos.

Jika benar Poch adalah Hitler, pada saat bertemu Sosro dia berusia 71 tahun. Sebab, Hitler lahir pada 1889. "Saya kira usianya seperti itu, sesuai dengan penampilan fisiknya. Saya ingat betul kondisi fisiknya, karena bukan hanya sekali bertemu dengannya dan berbicara tentang hal itu" kata Sosro.

Hal lain yang membuatnya heran, ternyata Poch tidak memiliki ijazah kedokteran, tidak memiliki lisensi apa pun di bidang kesehatan. Akan tetapi, ternyata dia bisa memimpin satu rumah sakit. Sehari-hari Poch sering membungkus tubuhnya dengan seragam putih, pakaian khas dunia kedokteran. Sebagai seorang dokter, Sosro pernah memancing Poch dengan percakapan soal kesehatan.

“Poch ternyata tidak menguasai dunia medis, saya tahu itu. Dari pembicaraannya, dia tidak mengerti soal kedokteran. Ini makin misterius saja. Lalu siapa yang mengangkatnya menjadi pemimpin rumah sakit tersebut. Tentu tidak sembarang orang bisa menjadi pimpinan salah satu lembaga penting seperti itu” kata Sosro.

Pada satu kesempatan berkunjung ke kediaman Poch, banyak hal dikemukakan dokter tua tersebut yang justru memperkuat dugaan Sosro. Misalnya saat ditanya tentang pemerintahan Hitler, Poch secara terang-terangan memujinya. Dia juga menolak anggapan terjadinya pembantaian besar-besaran terhadap orang Yahudi di Kamp Auschwicz. Padahal, dalam sejarah dunia kamp yang satu ini merupakan cerita horor legendaris pada masa kejayaan Nazi.

Poch juga mengaku tidak tahu-menahu, ketika ditanya tentang kematian Adolf Hitler pada 1945 di Berlin. Dia hanya bercerita, keadaan saat itu benar-benar kacau-balau dan setiap orang berusaha untuk menyelamatkan diri. Poch seperti menghindar jika ditanya terlalu jauh soal sosok Hitler dan sepak terjang Nazi.

Hampir sepanjang perbincangan berlangsung, lelaki tua yang gemar memotret itu mengeluhkan tentang tangan kirinya yang gemetar. Sosro kemudian meminta izin untuk memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan. Demikian pula dengan tenggorokannya sehat-sehat saja. Saat itu, Sosro menyimpulkan kemungkinan dr. Poch hanya menderita parkinson, berkaitan dengan usianya yang lanjut.

Lalu Sosro berasumsi, kemungkinan penyakit itu muncul karena trauma psikis. "Dugaan saya langsung diiyakan Poch. Saya kaget juga. Akan tetapi, ketika saya tanya lebih jauh sejak kapan penyakit itu menghinggapinya, Poch malah bertanya kepada istrinya dalam bahasa Jerman. Ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan bahwa kau memukuli meja berkali-kali", ujar istrinya seperti ditirukan Sosro.

Siapa Goebbels? Apakah yang dimaksud adalah Joseph Goebbels, wartawan yang banyak membantu gerakan Nazi dan kemudian menjadi Menteri Propaganda pada pemerintahan Hitler? “Tidak tahu keceplosan atau bagaimana, beberapa kali istrinya memanggil Poch dengan sebutan Dolf. Apakah ini merupakan kependekan dari Adolf atau bukan, saya tidak begitu pasti. Namun, itulah yang saya dengar langsung” katanya.


Tulisan di Majalah Zaman
Perjumpaan Sosrohusodo dengan dr. Poch diwarnai berbagai kebetulan. Kebetulan pertama, ketika dia bertugas di Kapal Hope. Kebetulan kedua terjadi pada tahun 1981. Setelah lebih dari 21 tahun, pengalaman bertemu dengan Poch terekam dalam benaknya dan dicatat pada buku hariannya, seorang keponakannya datang berkunjung ke Bandung dan memperlihatkan mazalah Zaman edisi No. 15 Januari 1980.

Pada majalah tersebut terdapat sebuah artikel yang ditulis Heinz Linge, bekas orang dekat Hitler, berjudul “Cerita Nyata Hari Terakhir Seorang Diktator”. Tulisan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria. Sambil memperlihatkan majalah Zaman, Sosro menerangkan, dalam tulisan itu Linge menceritakan tentang peristiwa bunuh diri Hitler dan Eva Braun. Kemudian menerangkan tentang kondisi fisik Hitler saat itu.

"Beberapa alinea dalam tulisan itu membuat jantung saya berdetak keras, seperti menyadarkan saya kembali. Sebab disitu ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si dokter tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi Hitler. Semuanya ada kesamaan," ucap ayah empat anak ini. Heinz Linge menulis, "Beberapa orang di Jerman mengetahui bahwa Führer sejak saat itu kalau berjalan maka dia menyeret kakinya, yaitu kaki kiri. Penglihatannya pun sudah mulai kurang terang serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh. Kemudian, ketika perang semakin menghebat dan Jerman mulai terdesak, Hitler mulai menderita penyakit kejang urat". Di samping itu, tangan kirinya pun mulai gemetar pada waktu kira-kira pertempuran di Stalingrad tidak membawa keberuntungan bagi tentara Jerman, dan ia mendapat kesukaran untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu. Pada akhir artikel, Linge menulis, "Tetapi aku bersyukur bahwa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan". Semangat untuk mengungkap misteri Poch semakin menggebu di dada Sosrohusodo.


Buku Harian Misterius tentang Kisah Pelarian Nazi
Sosrohusodo menemukan data menarik dalam buku harian berukuran saku milik Poch. Dalam buku lusuh tersebut ditemukan ratusan alamat orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia. Di berbagai halamannya terdapat coretan tangan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman.

"Lihat ini catatannya. Buku ini banyak berbicara dalam upaya pengungkapan sosok misterius Poch. Memang tidak mudah, tetapi saya tertantang. Mungkin ini hanya soal waktu," kata Sosro sambil membuka halaman-halaman buku kecil itu. Memang tidak ada identitas jelas pemilik buku itu. Hanya, ada beberapa kode terdiri atas angka-angka yang tidak jelas maknanya. Pada sampul depan bagian dalam, tertulis kode J.R. KePaD No. 35637 dan 35638, dengan masing-masing nomor ditandai lambang biologis laki-laki dan perempuan. "Ini memperkuat dugaan saya, buku itu milik kedua orang yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun. Mereka menutup identitasnya rapat-rapat, tetapi tetap ada celah yang menuntun pada kenyataan sebenarnya", tuturnya.

Sementara nama-nama negara yang tertulis dalam buku itu antara lain Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan, dan Italia. Di salah satu halamannya terdapat tulisan yang dalam bahasa Indonesia berarti "Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti Ny. Kruger. Roma Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina)". Lalu, ada satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, yaitu Prof. Dr. Draganowitch atau ditulis pula Draganovic. Di bawah nama Draganovic tertulis Delegation Argentina da Imigration Europa – Genua Val Albaro 38. Secara terpisah, di bawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain disebutkan, Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.

Sosro kemudian memperlihatkan majalah Intisari terbitan Oktober 1983, yang memuat sosok Klaus Barbie alias Klaus Altmann, bekas anggota polisi rahasia Jerman zaman Nazi. Disitu tertulis satu alamat Val Albaro. Disebutkan pula bahwa Draganovic memang memiliki hubungan dekat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada 1983, Klaus di ekstradisi dari Bolivia ke Prancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada 1947. "Masih banyak alamat dalam buku ini yang belum seluruhnya saya ketahui relevansinya dengan gerakan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab menyangkut negara-negara lain. Saya masih harus bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin kalau nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi", katanya.


Rute Pelarian Hitler Dalam Tulisan Steno
Setelah menerima buku catatan harian dr. Poch dari Ny. S, Sosrohusodo bingung ketika harus menerjemahkan bagian yang ditulis dengan huruf steno. Dia bertanya ke beberapa orang yang mengerti soal stenografi. Namun, mereka kurang paham karena model steno itu jarang dipakai pada masa sekarang. "Akhirnya saya menyurati penerbit buku steno di Jerman, minta bantuan mereka. Selang beberapa waktu kemudian datang jawaban, steno yang contohnya saya kirimkan itu merupakan stenografi Jerman yang sudah kuno. Namanya sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak dipakai lagi," tutur Sosrohusodo. Meski demikan, pihak penerbit berjanji akan mencarikan orang yang ahli steno Gabelsberger. Ternyata penerbit itu menepati janjinya, dengan mengirimkan terjemahan steno itu ke dalam bahasa Jerman. Lalu Sosro menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Judul catatan itu kurang lebih "Keterangan Singkat tentang Pengejaran Perorangan oleh Sekutu dan Penguasa Setempat pada Tahun 1946 di Salzburg". Salzburg adalah nama kota di Austria. Di dalam catatan itu antara lain tertulis, "Kami berdua, istri saya dan saya, pada tahun 1945 di Salzburg". Memang tidak secara jelas diterangkan identitas "kami berdua" dalam catatan tersebut. Akan tetapi, yang jelas tersirat mereka berdua berada dalam ancaman. Antara lain dikejar-kejar oleh CIC (Dinas Rahasia AS). "Pokoknya catatan itu menggambarkan penderitaan orang yang diburu pihak keamanan" tutur Sosrohusodo.

Selain itu, terdapat pula abjad yang ditulis dengan huruf besar secara mencolok. Kalau diurutkan, kemungkinan merupakan rute pelarian keduanya. Huruf-huruf itu adalah B, S, G, J, B, S, R. Menurut Sosro, cara menyingkat tulisan seperti itu merupakan kebiasaan Hitler dalam membuat catatan. "Kebiasaan ini ditemukan pula dalam literatur lain yang saya baca" ujarnya. Lalu dia menerjemahkan dan mengaitkannya dengan kemungkinan rute pelarian Hitler. Kedua insan itu memulai pelariannya dari B yang berarti Berlin, lalu S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo), dan R (Roma). Roma, menurut dia, sebagai kota terakhir di Eropa yang menjadi tempat pelarian kedua orang itu. Setelah itu, mereka keluar dari benua tersebut menuju sebuah tempat bernama Pulau Sumbawa.

Sosro membacakan hasil terjemahan dari catatan harian itu, "Pada hari pertama di bulan Desember, kami harus pergi ke R untuk menerima surat paspor yang kemudian berhasil membawa kami meninggalkan Eropa". Keterangan ini sesuai dengan data pada paspor dr. Poch yang menyebutkan, paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir a). Pada catatan buku itu nama Dragnovic dikaitkan dengan Roma. Sosro kembali memperlihatkan majalah Zaman edisi 14 Mei 1984 ketika membahas tentang Berlin dan Salzburg. Menurut dia, sejarah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahasia Hitler di sekitar Jerman Timur tahun 1945. Kenyataan ini menjadi petunjuk tentang rute pelarian mereka.


Adolf-Hitler-Meninggal-di-Indonesia-2Makam G.A. Poch di Ngagel Utara, Surabaya
Tentang pelarian Hitler, Sosrohusodo menyimpan kisah yang didengar dari masyarakat tempatnya bertugas di Sumbawa. Masyarakat disana bercerita, pada suatu ketika mereka melihat munculnya kapal selam dari laut yang disusul dengan pendaratan sebuah wahana yang berbentuk bulat. "Saya mendengar cerita ini dari mulut ke mulut. Saya jadi bertanya-tanya, apakah ini ada kaitan dengan kemungkinan larinya Hitler menggunakan kapal selam dari Eropa ke perairan Sumbawa? Tidak begitu jelas. Tapi juga bukan sesuatu yang tidak mungkin" katanya.

Sosro sangat yakin, orang sebesar dan sepenting Hitler memiliki pengikut setia. Mustahil jika mereka tidak memiliki strategi penyelamatan atas pimpinan tertingginya. Apalagi kemudian diketahui beberapa dugaan terdahulu tentang akhir hidup Hitler, belum ada satu pun yang pasti. "Jadi, bukan sesuatu yang tidak mungkin jika pengikutnya memilih Pulau Sumbawa di Indonesia. Sebab saat itu Indonesia boleh dibilang sebagai wilayah yang masih terbuka untuk dijadikan tempat persembunyian. Lokasi Pulau Sumbawa juga begitu jauh dari Benua Eropa" ujarnya beralasan.

Sosro pun bercerita tentang pengakuan Nyonya S berkaitan dengan hal itu. Suatu hari suaminya mencukur kumisnya mirip dengan kumis Hitler, kemudian S mempertanyakan kemiripan kumisnya itu dengan kumis Hitler. Poch malah mengiyakan bahwa dirinya adalah Hitler. "Tapi jangan bilang sama siapa-siapa", begitu Sosro mengutip ucapan Nyonya S.

Sosrohusodo mungkin termasuk orang yang teguh memegang amanah. Hal itu terbukti ketika dia menutup rapat-rapat kepanjangan nama Nyonya S. Dia hanya memberi pintu masuk menuju identitas lengkapnya dalam bentuk foto-foto dan nama tempat Babakan Ciamis. Setidaknya terdapat dua foto yang menunjukkan hubungan suami istri antara Ny. S dan Poch. Foto yang dibuat di Sumbawa itu disebut Sosro sebagai foto saat keduanya melangsungkan pernikahan di pendopo kabupaten. Penggunaan pendopo sebagai tempat hajatan menunjukkan posisi Poch yang dihormati di kalangan masyarakat setempat.

Pada foto itu terlihat Poch sudah semakin tua, bersetelan jas yang agak kebesaran, kemeja putih berdasi, dan berkacamata. Sementara S mengenakan kebaya putih, berkain batik, dan sanggul beruntai bunga yang jatuh di dada kanannya. Tangan kanannya memegang kipas. Mereka diabadikan dalam posisi berdiri. Sementara pada foto yang satu lagi, Poch dan S duduk di kursi. Sementara di belakang mereka berdiri tiga pria. Jika senyum tampak tersungging di bibir S, maka di kedua foto itu wajah Poch begitu dingin. Menjelang pernikahan itulah, kata Sosro, konon Poch pindah agama menjadi seorang Muslim. Dia berganti nama menjadi Djamaluddin. Kemudian mereka pindah ke Surabaya.

Adolf-Hitler-Meninggal-di-Indonesia-3
Namun nama barunya sebagai seorang mualaf itu tampaknya tidak digunakan. Hal itu bisa dilihat pada makam Poch di Pemakaman Umum Ngagel Utara, Jalan Bung Tomo, Surabaya. Pada batu nisannya tertulis nama G. A. Poch. Belakangan saya baru tahu G.A. adalah kependekan dari Georg (tanpa "e") Anton.

Sumber : tulisan koran Pikiran Rakyat

Saturday, 7 August 2010

Serangan Jantung dan Jantung Berhenti

Serangan-Jantung-dan-Jantung-Berhenti
Sebagian besar orang menganggap serangan jantung dan jantung berhenti adalah sama. Tetapi, kedua hal tersebut ternyata berbeda. Serangan jantung (heart attack) dan jantung berhenti (cardiac arrest) mempunyai perbedaan, antara lain:

Serangan jantung (heart attack)
Serangan jantung atau disebut juga dengan myocardial infraction, terjadi apabila arteri koroner (salah satu arteri yang berfungsi memasok darah ke otot jantung) tiba-tiba tersumbat. Penyumbatan yang secara tiba-tiba ini dapat mengganggu sebagian otot jantung yang berfungsi untuk penyuplai darah. Saat otot jantung menjadi terhambat, maka akan menyebabkan otot menjadi mati. Jadi serangan jantung adalah kematian dari bagian otot jantung. Biasanya, penyumbatan yang secara tiba-tiba ini disebabkan oleh pecahnya plak di arteri. Sehingga menyebabkan serangan jantung dan angina yang tidak stabil. Dua kondisi ini jika disatukan dikenal dengan istilah sindrom koroner akut (acute coronary syndrome/ACS).

ACS masuk kategori darurat yang harus segera ditangani dengan menggunakan obat-obatan, angioplasty, stenting atau operasi untuk memulihkan aliran darah kembali normal melalui arteri yang tersumbat. Apabila aliran darah ini dapat kembali normal dalam waktu yang cepat, maka kerusakan permanen pada otot jantung bisa diminimalkan.

Jantung berhenti (cardiac arrest)
Jantung berhenti disebabkan oleh gangguan jantung secara mendadak yang disebut dengan ventricular fibrillation. Pada kondisi ini sinyal-sinyal listrik dalam jantung tiba-tiba menjadi kacau. Sinyal-sinyal listrik ini menunjukkan kontrol antara waktu dan detak jantung. Ketika sinyal-sinyal berkurang sehingga terjadi kekacauan, maka jantung bisa tiba-tiba berhenti berdetak. Konsekuensi yang paling umum dari kondisi ini adalah kematian mendadak.

Pertolongan yang dilakukan untuk kondisi jantung berhenti dimulai dengan pernapasan buatan atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) untuk mendukung sirkulasi. Kemudian sesegera mungkin memberikan kejut listrik ke jantung dengan menggunakan peralatan yang disebut dengan defibrillator. Kejutan listrik ini memungkinkan jantung untuk mengatur sendiri sinyalnya sehingga jantung bisa berdetak kembali. Pada umumnya, kematian akibat kondisi ini sering terjadi setelah beberapa menit serangan dan sebagian besar penderita tidak berhasil dihidupkan lagi sinyal jantungnya.

Pada awalnya, orang yang memiliki gangguan penyakit jantung, pernah terkena serangan jantung atau gagal jantung akan mengalami jantung berhenti. Tak hanya itu, jantung berhenti juga bisa disebabkan adanya kelainan jantung karena pengaruh penggunaan obat-obat terlarang seperti kokain. Oleh karena itu, menghindari obat-obat terlarang akan mengurangi resiko terkena jantung berhenti yang akan menyebabkan kematian.

Cara Kerja Search Engine Mencari Berita

Cara-Kerja-Search-Engine-Mencari-Berita
Search Engine merupakan situs penyedia jasa pencarian berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengunjung. Search engine menjadi situs yang paling sering dikunjungi, karena memudahkan para pengunjung dalam mencari informasi pengetahuan dan berita di dunia yang luas ini. Google, Yahoo!, Altavista, Lycos sebagai contoh search engine yang paling sering digunakan para pengunjung.

Melalui search engine, pengunjung dapat dengan mencari berita dengan sangat mudah. Pengunjung hanya memasukkan kata kunci, kemudian mengklik tombol "GO", "Search", "Find", atau tombol lainnya yang memiliki arti sama, lalu dalam sekejap search engine akan menampilkan ratusan bahkan ribuan halaman situs yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan tadi.

Pengunjung sangat mudah mencari berita dengan hanya memasukkan kata kunci saja, namun sebenarnya proses pencarian itu sangat rumit. Proses yang rumit itu bisa menjadi cepat dan mampu menampilkan halaman situs hingga ratusan karena beberapa hal, antara lain:

1.Pengumpulan Kata Kunci
Search engine harus memiliki banyak daftar kata kunci agar dapat menampilkan sesuai dengan yang dicari. Spider merupakan suatu perangkat lunak untuk mengumpulkan seluruh kata yang muncul di halaman web. Spider menjelajah ribuan halaman web, dimulai dari server-server yang paling sering digunakan dan halaman-halaman web yang populer atau sering dikunjungi oleh pengguna internet. Kemudian spider akan mengikuti link yang ditemukan pada halaman itu. Pencarian ini dinamakan Web Crawling.
Ketika spider menjelajahi sebuah halaman web, spider akan mengambil kata-kata yang ada di halaman itu dan letak kata-kata itu, bisa dari judul, sub judul, meta tag, atau bagian-bagian lain dari halaman itu. Cara spider menjelajahi halaman tidak selalu sama pada beberapa search engine seperti pada spider milik search engine Google mengambil kata-kata yang memiliki arti dan mengabaikan kata-kata seperti “a", “an” dan “the”.
Begitu pula dengan spider search engine Lycos, spidernya memeriksa seluruh kata-kata di judul, subjudul dan link untuk seratus kata yang paling sering digunakan di sebuah halaman web, serta dua puluh baris pertama dari teks. Sedangkan spider search engine Altavista mengumpulkan semua kata-kata tanpa terkecuali dan untuk melengkapinya, spider mencocokkan hasil pencariannya dengan meta tag.

2.Meta Tag
Meta Tag merupakan tempat dimana pemilik halaman bisa menentukan kata kunci yang mewakili isi halamannya. Meta tag ini diselipkan di kode HTML namun tidak akan muncul di browser. Adanya meta tag ini akan membantu search engine menampilkan hasil yang tepat bagi penggunanya.
Meta tag akan sangat membantu apabila kata kunci dari sebuah halaman situs memiliki arti lebih dari satu. Pemberian meta tag dapat membantu search engine memilih arti yang tepat dari kata itu. Namun walaupun meta tag dapat sangat membantu, ternyata ketergantungan yang berlebihan terhadap meta tag dapat berbahaya. Misalnya seorang membuat website dengan memasukkan kata yang terlalu umum pada meta tag, sehingga membuat halaman websitenya sering muncul jika kata itu diketikkan. Padahal isi situs tersebut tidak relevan dengan kata kunci yang diberikan. Ini akan mengakibatkan kerja search engine yang tidak maksimal. Untuk mengatasi kejadian seperti ini, biasanya spider akan membandingkan meta tag dengan isi halaman. Isi meta tag yang tidak sesuai dengan isi halaman akan diabaikan.

3.Membuat Indeks
Informasi yang diperoleh dari spider disimpan oleh search engine agar dapat digunakan. Ada dua kunci yang digunakan dalam pembuatan indeks, yaitu data yang ada dalam informasi dan metode pembuatan indeks. Semuanya bertujuan untuk menampilkan hasil yang tepat kepada pengguna search engine. Selain itu, search engine juga menyimpan sebuah kata yang muncul di sebuah halaman hingga beberapa kali, bagaimana kedalaman sebuah kata dan berbagai hal lainnya. Kata kunci yang dipilah dengan baik akan membantu searh engine menampilkan halaman yang tepat.
Melihat kemampuan search engine mengumpulkan informasi, tentu diperlukan suatu kapasitas penyimpanan yang sangat besar untuk menyimpan informasi tersebut. Namun sebelum disimpan, melalui suatu metode sendiri yaitu di-encode agar penyimpanan dapat lebih efisien, sehingga pencarian dapat dilakukan lebih cepat.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk membuat indeks, tetapi yang paling sering digunakan untuk membuat indeks pada search engine adalah teknik hashing yaitu pemberian nilai tertentu pada setiap kata. Nilai tersebut diberikan berdasarkan berapa banyak kata tersebut digunakan di internet. Kombinasi antara pengindeks-an yang efentif dan kapasitas penyimpanan yang kecil akan mebuat search engine dapat melakukan pencarian dengan cepat.

Poin-poin di atas menjadi pokok search engine dalam mencari berita, mendapatkan informasi yang benar serta cepat. Apabila search engine hanya menampilkan sedikit situs yang berelvan dengan kata kunci yang dimasukkan, itu artinya kata kunci masih belum populer atau bahkan kata kunci yang dimasukkan termasuk rumit bagi search engine.

Tuesday, 3 August 2010

Google Goggles Aplikasi Penerjemah Gambar

Google-Goggles-Aplikasi-Penerjemah-Gambar
Google Goggles merupakan sebuah aplikasi baru yang bisa digunakan pada smartphone berbasis sitem Android. Aplikasi Goggles ini bisa melakukan pencarian (Google Search) bukan menggunakan kata, melainkan berdasarkan gambar. Misalnya ketika berada di Jakarta dan melihat sebuah monumen bermahkota emas tetapi lupa nama monumen tersebut, maka dengan mengambil foto monumen tersebut dan klik tombol "cari", secara otomatis aplikasi canggih ini akan melakukan pencarian pada google berdasarkan gambar atau foto yang ada.

Selain mampu mengidentifikasi gambar atau foto sebuah gedung (landmark), kemampuan lain dari Google Goggles yaitu mampu menerjemahkan teks bahasa asing. Cara kerja aplikasi ini dengan menggunakan teknologi mesin penerjemah milik Google serta kemampuan pengenal foto. Ketika seseorang menemukan teks berbahasa asing dan ingin menerjemahkannya, maka dengan menggunakan aplikasi Goggles yang telah terpasang pada smartphonennya, teks berbahasa asing tersebut dapat diterjemahkan dengan cara mengambil foto teks tersebut. Kemudian Google Goggles akan menerjemahkan teks secara otomatis.

Prototipe ini mengkoneksikan kamera smartphone dengan Optical Character Recognition (OCR) untuk menerjemahkan foto ke dalam teks terjemahan dalam 52 bahasa yang didukung Google Translate. Namun untuk saat ini, aplikasi Goggles ini baru menyediakan terjemahan Jerman-Inggris.

APlikasi Google Goggles pasti akan sangat membantu kebutuhan manusia, terutama bagi backpacker atau seorang traveller. Terlebih lagi kemampuan menerjemahkan bahasa asing, membuat pengguna teknologi semakin terkagum-kagum dengan teknologi buatan Google ini.