Wednesday 14 April 2010

Penemuan Thermometer Pengukur Suhu Udara

Penemuan-Thermometer-Pengukur-Suhu-Udara
Tau Nggak,

Siapa penemu thermometer?
Thermometer sebagai alat pengukur suhu udara telah dikenal orang sejak lama. Namun, orang pertama yang dianggap sebagai penemunya adalah Galileo. Thermometer yang dibuatnya ini masih belum memiliki skala tetap. Hingga akhirnya Gabrielle Fahrenheit mampu membuat alat temperatur udara dengan akurasi yang bagus.


Ada berapa macam skala thermometer?
Pada umumnya, terdapat 4 jenis skala pengukuran pada thermometer. Pada tahun 1714, Gabrielle Fahrenheit menciptakan thermometer dengan skala pengukuran yang tepat. Seorang dokter sekaligus ilmuwan asal Jerman ini, menciptakan thermometer menggunakan cairan mercury. Derajat suhu yang digunakan dalam thermometer tersebut dinamakan Derajat Fahrenheit.

Berbeda lagi dengan ilmuwan asal Prancis bernama Rene Reamur yang menggunakan cairan alkohol dalam skala pengukuran thermometer pada tahun 1730. Derajat suhu yang digunakan dinamakan derajat Reamur. Skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.

Pada tahun 1742, Anders Celcius membagi jarak antara titik beku dan titik didih air ke dalam 100 bagian. Ilmuwan asal Swedia ini menetapkan skala pengukuran suhu dengan titik beku air di angka nol dan titik didih air di angka 100. Skala ini dikenal dengan skala derajat Celcius. Skala inilah yang paling sering digunakan di dunia.

Pada tahun 1848 fisikawan Skotlandia bernama Lord kelvin, mengusulkan skala mutlak dari suhu. Menyatakan bahwa kalor (energi) tidak pernah berpindah dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi secara spontan. Selain itu, juga menetapkan titik beku air pada angka 273 dan titik didih air pada angka 373 dengan skala pengukuran yang dikenal derajat Kelvin. Skala derajat Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah.

Selain 4 jenis skala pengukuran pada thermometer di atas, terdapat beberapa skala lagi, diantaranya Skala Newton, Skala Delisle, Skala Romer, Skala Rankine. Namun skala tersebut kurang populer.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberikan komentar