Thursday 10 June 2010

Bahaya Menahan Kencing Untuk Kesehatan

Bahaya-Menahan-Kencing-Untuk-Kesehatan
Terkadang saat mengikuti rapat yang penting atau di dalam perjalanan yang mecet, membuat seseorang harus menahan buang air kecil (kencing). Seharusnya hal tersebut tidak dilakukan terus-menerus karena dapat menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan terutama ginjal.

Urine adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal, kemudian dikeluarkan dari tubuh. Urine terdiri dari bahan terlarut berupa sisa metabolisme di tubuh seperti urea, garam terlarut dan bahan organik lainnya yang tidak diperlukan oleh tubuh. Apabila seseorang memiliki masalah di kandung kemih seperti pompa yang kurang baik atau kandung kemih yang sudah berlebih, maka kemungkinan urine tidak keluar hingga habis di saat kencing. Sisa urine yang tertinggal di kandung kemih bisa menyebabkan infeksi di saluran kemih. Pada normalnya, Kandung kemih bisa menampung urine sebanyak 300-400 cc. Saat seseorang kencing, seharusnya urine yang di dalam kendung kemih tersebut dikeluarkan semuanya atau tersisa maksimal 12 cc saja.

Ketika seseorang menahan buang air kecil, maka kandung kemih akan meregang yang menyebabkan pompa di kandung kemih tidak bisa berfungsi dengan baik saat kencing. Sehingga, ketika baru selesai kencing, tak lama kemudian orang tersebut akan kembali merasa ingin kencing lagi.

Urine yang tersisa banyak di kandung kemih membuat saluran tersebut mudah terkena infeksi. Tapi jika akibat menahan tersebut membuat pompa kandung kemih memberikan tekanan yang tinggi, maka bisa mengakibatkan kerusakan ginjal. Saat terjadi tekanan tinggi dari pompa, seseorang tidak akan merasakan apa-apa. Kerusakan ginjal
yang terjadi akan lebih berbahaya jika ditemukan adanya infeksi pada kandung kemih, namun jika tidak ada infeksi kemungkinan menyebabkan pembengkakan ginjal. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka akan membahayakan kesehatan seseorang.

Sementara itu bagi orang yang memang sudah memiliki gangguan berkemih, sebaiknya orang tersebut membuat buku harian (diary) mengenai pola buang air kecilnya. Sehingga bisa diketahui pola tersendiri pada jam berapa saja ia akan berkemih, hal ini akan menghindarkan dirinya dari kondisi menahan kencing. Setiap orang mempunyai waktu yang berbeda-beda saat menahan kencing dan kemampuan pompa kandung kemih. Oleh karena itu, seseorang harus bisa mendeteksi diri sendiri.

Jika setelah menahan kencing, urine yang keluar tidak sampai habis dan tak berapa lama ingin kencing lagi, maka itu artinya kandungan urine di kandung kemih sudah berlebihan. Sebaiknya kalau tidak ada gangguan apa-apa, setelah muncul rasa ingin buang air kecil maka segera saja untuk buang air kecil lagi.

Selain itu, seberapa sering seseorang berkemih tergantung dari seberapa banyak cairan yang dikonsumsi dan juga jenisnya. Misalnya minuman alkohol akan membuat produksi urine lebih banyak, karenanya orang yang menahan buang air kecil 1 jam setelah mengonsumsi alkohol bisa lebih buruk dibandingkan menahan kencing 2 jam setelah mengonsumsi air putih.

Oleh karena itu, memperhatikan kebiasaan diri sendiri terutama pada saat kencing dapat mencegah kerusakan pada ginjal. Jenis makanan dan minuman juga dapat mempengaruhi urine yang dikeluarkan serta kemampuan kendung kemih. Apabila terasa ingin buang air kecil, sebaiknya segera untuk kencing, agar tidak mengganggu kesehatan tubuh.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberikan komentar